Friday, December 20, 2013

BREVET PRESIDEN SBY

Inilah Penyebab Mengapa Nabi Melarang Kencing Berdiri

Kencing atau bahasa halusnya buang air seni ini sudah bukan suatu hal yang asing lagi bagi umat manusia. Setiap manusia melakukan aktivitas ini untuk mengeluarkan sisa-sisa metabolisme tubuh (mengeluarkan kotoran tubuh). Dalam melakukan aktivitas inipun kita dituntut melakukannya dengan benar dan sesuai aturan. Hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah radhiyallahu "anha, di mana beliau berkata,"Siapa yang bilang bahwa Rasulullah SAW kencing sambil berdiri, jangan dibenarkan. Beliau tidak pernah kencing sambil berdiri." Dari Aisyah ra. berkata bahwa Rasulullah SAW tidak pernah kencing sambil berdiri semenjak diturunkan kepadanya Al-Quran.

Secara medis kencing berdiri adalah penyebab utama penyakit kencing batu pada semua penderita penyakit tersebut dan merupakan salah satu penyebab penyakit lemah syahwat bagi sebagian pria. Secara agama, kebanyakan orang yang biasanya kencing berdiri kemudian mereka akan mendirikan shalat, ketika akan ruku' atau sujud maka terasa ada sesuatu yang keluar dari kemaluannya, itulah sisa air kencing yang tidak habis terpencar ketika kencing sambil berdiri, apabila hal ini terjadi maka shalat yang dikerjakannya tidak sah karena air kencing adalah najis dan salah satu syarat sahnya shalat adalah suci dari hadats kecil maupun hadats besar.

Umumnya kita memandang ringan terhadap cara dan tempat buang air, mungkin karena pertimbangan waktu atau situasi dan kondisi yang mengharuskan (terpaksa) untuk kencing berdiri tanpa menyangka keburukannya dari sisi sunnah dan kesehatan. Orang dulu mempunyai budaya melarang anak kencing berdiri sehingga kita sering mendengar pepatah "Guru kencing berdiri, murid kencing berlari", karena memang terdapat efek negatif dari kencing berdiri. Kebiasaan orang kencing berdiri akan mudah lemah bathin, karena sisa-sisa air dalam pundit-pundi yang tidak habis terpancar menjadikan kelenjar otot-otot dan urat halus sekitar zakar menjadi lembek dan kendur. Berbeda dengan buang air jongkok, dalam keadaan bertinggung tulang paha di kiri dan kanan merenggangkan himpitan buah zakar. Ini memudahkan air kencing mudah mengalir habis dan memudahkan untuk menekan pangkal buah zakar sambil berdehem-dehem. Dengan cara ini, air kencing akan keluar hingga habis, malahan dengan cara ini kekuatan sekitar otot zakar terpelihara. Ketika buang air kencing berdiri ada rasa tidak puas, karena masih ada sisa air dalam kantong dan telur zakar di bawah batang zakar. Ia berkemungkinan besar menyebabkan kencing batu. Kenyataan membuktikan bahwa batu karang yang berada dalam ginjal atau kantong seni dan telur zakar adalah disebabkan oleh sisa-sisa air kencing yang tak habis terpencar. Endapan demi endapan akhirnya mengkristal/mengeras seperti batu karang.

Jika anda biasa meneliti sisa air kencing yang tak dibersihkan dalam kamar mandi, anda bayangkan betapa keras kerak-keraknya. Bagaimana jika itu ada di kantong kemaluan Anda?? Hal ini juga merupakan salah satu yang menyebabkan penyakit lemah syahwat pada pria selain dari penyebab kencing batu. Sesungguhnya banyak siksa kubur dikarenakan kencing maka bersihkanlah dirimu dari (percikan dan bekas) kencing. (HR. Al Bazzaar dan Ath-Thahawi) Hadis riwayat Ibnu Abbas ra., ia berkata: Rasulullah saw. pernah melewati dua buah kuburan, lalu beliau bersabda: Ingat, sesungguhnya dua mayit ini sedang disiksa, namun bukan karena dosa besar. Yang satu disiksa karena ia dahulu suka mengadu domba, sedang yang lainnya disiksa karena tidak membersihkan dirinya dari air kencingnya. Kemudian beliau meminta pelepah daun kurma dan dipotongnya menjadi dua. Setelah itu beliau menancapkan salah satunya pada sebuah kuburan dan yang satunya lagi pada kuburan yang lain seraya bersabda: Semoga pelepah itu dapat meringankan siksanya, selama belum kering. (Shahih Muslim No.439)

Demikian hikmahnya Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Salam melarang kencing berdiri. Dan bagi muslim yang shalat, kadang setelah keluar dari WC dan mau shalat, ketika ruku' dalam shalat kita merasa ada sesuatu yang keluar dari kemaluan, itu adalah sisa air kencing yang tidak habis terpencar akibat dari kencing berdiri yang tidak tuntas keluar, hal ini menyebabkan shalat tidak sah karena salah satu sarat sahnya shalat adalah bersih dan suci dari najis baik hadats kecil maupun hadats besar, dan air kencing merupakan najis.

Sehingga Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasalam sering mengingatkan dalam sabdanya: "Hati-hatilah dalam masalah kencing karena kebanyakan siksa kubur dikarenakan tidak berhati-hati dalam kencing". Maka ada baiknya kita belajar adab-adab dan sunnah-sunnah di kamar mandi (WC) berikut agar kita banyak mendapatkan manfaat baik di dunia (kesehatan) maupun di akhirat (agama) yang telah diajarkan Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasalam.

Tambahan:

Buang air jongkok (tidak berdiri jika tidak terpaksa/darurat). Agar kotoran bisa keluar tuntas sehingga tidak menjadi penyebab kencing batu maupun lemah syahwat. Menggunakan alas kaki. Menurut penelitian di Amerika di dalam kamar mandi/WC ada sejenis virus dengan type Americanus yang masuk lewat telapak kaki orang yang ada di WC tersebut. Dengan proses waktu yang panjang virus tersebut naik ke atas tubuh dan ke kepala merusak jaringan otak yang menyebabkna otak lemah tak mampu lagi mengingat, blank semua memori otak sehingga pikun. Sandal hendaknya diletakkan di luar WC, jangan di dalam WC, karena semakin kotor, lembab dan tak mengenai sasaran kebesihan. Masuk kamar mandi/WC dengan kaki kiri dan keluar dengan kaki kanan. Inilah sunnah yang diperintahkan oleh Nabi, dan juga disunnahkan untuk membaca doa sebelum masuk kamar mandi (doa dibaca di luar kamar mandi) dan setelah keluar dari kamar mandi. Berbeda jika kita masuk masjid dan rumah, masuk masjid atau rumah dengan kaki kanan dan keluar dengan kaki kiri. Beristinja' dengan air dan dengan tangan kiri. Beristinja' (bersuci dan membersihkan kotoran) dengan air, bukan dengan tissue atau lainnya kecuali jika tidak ditemukan air ketika dihutan, padang pasir dsb. Boleh gunakan tissue tapi harus dibilas lagi dengan air setelahnya. Syarat kebersihan dan kesucian dari najis menurut syariat adalah hilang warna, hilang bau, dan hilang rasa dari najis tersebut. Beristinja' juga disunnahkan dengan tangan kiri, inilah pembagian tugas dari tangan, bagaimana tangan kiri untuk urusan 'belakang' sedangkan untuk makan & minum disunnahkan dengan tangan kanan, jangan dicampuradukkaan, tangan yang untuk urusan belakang itu juga untuk makan. Dan Nabi melarang makan & minum dengan tangan kiri. Jangan merancang/merencanakan sesuatu di WC. Nabi sangat melarang merencanakan atau membuat suatu rencana/ide/inspirasi di dalam WC, karena WC adalah markaznya syetan sebagaimana doa kita ketika hendak masuk WC: "Allahumma inni a'udzubika minal khubutsi wal khabaits", Yaa Allah, aku berlindung kepada-Mu dari godaan syetan laki-laki maupun perempuan". Karena dikhawatirkan rencana/ide/inspirasi yang didapat berasal dari bisikan syetan yang kelihatannya baik tapi setelah dijalankan ternyata banyak mudharat/keburukannya. Begitu juga setelah keluar WC, baca istighfar dan doa keluar WC. Secara adab dan budaya pun sangat tidak baik, masa sambil buang kotoran mencari ide/inspirasi atau merencanakan sesuatu yang baik apalagi sesuatu itu menyangkut hajat hidup orang banyak. Disunnahkan juga untuk menyegerakan keluar WC apabila hajat sudah selesai, bukan malah bernyanyi-nyanyi apalagi sambil baca buku atau Koran. Ketika buang air dilarang menghadap atau membelakangi qiblat, apabila lubang WC menghadap qiblat hendaknnya ketika buang air badan agak diserongkan sedikit

Apabila sunnah diamalkan walaupun dalam kamar mandi maka kita ini juga namanya ibadah. Betapa sayangnya setiap hari kita ke kamar mandi beberapa kali tapi tidak mendapatkan pahala ibadah dengan menghidupkan sunnah. Padahal salah satu maksud dan tujuan manusia diciptakan adalah untuk ibadah

Wednesday, December 11, 2013

Ka Kwarnas 2013 -2018

Mantan Menpora Dr. Adhyaksa Dault, SH, Msi terpilih menjadi Ka kwarnas periode 2013 - 2018 menggantikan Azrul azwar. melalui munas Gerakan Pramuka yang dilaksanakan di Kupang NTT tgl 3-5 Desember 2013.

Tuesday, November 12, 2013

Benarkah Ular Takut pada Garam

SELAMA ini berkembang anggapan bahwa untuk menghindar dari serangan ular, bisa dilakukan dengan garam (natrium klorida). Jadi, jangan heran ketika kegiatan camping, banyak para anggota Pramuka atau bahkan pembinanya sendiri menaburi sekeliling tenda dengan garam. Hal itu dilakukan agar ular tidak bisa masuk ke dalam tenda. Tapi, benarkah tindakan itu? Faktanya, ternyata SALAH! Ular tidak takut sama sekali terhadap garam. Bahkan, ketika ditaburi garam pun kulit ular tidak mengalami penyusutan. Tidak takutnya ular terhadap garam dibuktikan oleh DERIC (Depok Reptile - Amphibi Community ), yakni komunitas penggemar ular dan reptil asal Depok Jawa Barat. DERIC memperlihatkan bahwa ular memang tidak takut sama sekali terhadap garam. Bahkan ular tersebut pun tidak menghindar ketika ditaburi garam Menurut Averroes Oktaliza, Wakil Ketua DERIC, adanya pemikiran yang berkembang di masyarakat, bahwa ular takut garam merupakan budaya dan pendidikan yang salah terhadap ular. Dan, uniknya kesalahan tersebut masih terjadi hingga kini dimana setiap orang selalu membawa garam untuk menakuti ular, baik ketika berpetualang di alam bebas atau di rumah. Ia menambahkan, Justru ular sangat takut terhadap benda yang memiliki aroma yang sangat menyengat seperti bau bensin. Oleh karena itu, kalau mau aman saat camping (berkemah) terhadap serangan ular, maka siram saja sekeliling tenda dengan bensin. Namun, hal tersebut sebenarnya cukup mengundang bahaya karena bisa menyebabkan kebakaran. Di Indonesia ada 400-an jenis ular. Hanya 30 di antaranya yang berbisa. Jadi, tidak semua ular berbisa dan berbahaya. Ular berperan penting bagi hidup manusia. Hewan itu merupakan predator alami tikus, makanan burung. Keberadaan ular dapat membantu mengurangi populasi hama tikus. Sedangkan burung karnivora jumlahnya semakin menipis karena pakannya juga berkurang karena ulah manusia. Ada 3 jenis ular di Indonesia yang dilindungi oleh undang-undang. Yaitu phyton molurus, phyton timorensis dan chandra phyton viridis. Molurus terdapat di pulau-pulau besar. Timorensis hanya ada di pulau Timor dan Flores. Sedangkan viridis hanya terdapat di Papua. Yang perlu diwaspadai terhadap ular, jika manusia berjalan di jalanan tanpa penerangan, saat bulan purnama karena musim kawin, pinggir sungai, hutan dengan posisi matahari di belakang kita. Selain itu juga di daerah berkapur, gua, pohon-pohon rimbun dan lain-lain. Jika tergigit ular, korban disarankan tidak panik, mengamankan posisi korban dan penolong dari ular, dilakukan pembalutan elastis di atas luka untuk menghentikan laju bisa ke jantung. Selain itu korban tidak boleh banyak bergerak. Sebaiknya korban tergigit ular dibawa ke dokter. Untuk mengetahui lebih banyak tentang reptil ini gabung saja di komunitas DERIC -> https://www.facebook.com/groups/DeRICinfo/ =============== Sebagai bahan referensi 1. thescienceforum.com -> http://goo.gl/twhWhE 2. tnol.co.id -> http://goo.gl/7O6ryL 3. Youtube -> www.youtube.com/watch?v=yy0sw0rzTWs 4. tempo.co -> http://goo.gl/Opj0zI

Monday, January 14, 2013

Mengapa Nasi dalam Magic Com Lekas Basi?

KabarIndonesia - Seorang kawan datang menghampiri dengan wajah ditekuk. ”Pusing! Magic com yang baru saya beli benar-benar menyebalkan! Nasi yang sedang disimpan lekas basi dan kuning. Istri ngomel-ngomel melulu jadinya. Sebenarnya apa yang salah dengan magic com itu?” sungutnya. Saya hanya tersenyum kecil menanggapinya. Rasanya, keluhan kawan tadi mewakili banyak ketidakpuasan senada dari para pengguna magic com lain. Menjawabnya tidak mudah memang. Banyak faktor penyebab nasi lekas basi dan kuning yang harus ditelaah. Anda juga mau tahu? Mari kita bahas bersama.

Secara umum dapat dikatakan bahwa kualitas nasi yang sedang disimpan di dalam magic com dipengaruhi oleh faktor produk, suplai listrik, serta jenis beras. Magic com sendiri merupakan sebuah merek yang kemudian berkembang menjadi kategori produk penanak/pembuat dan penghangat makanan (terutama nasi) yang belakangan fiturnya terus bertambah seperti pembuat kue, sup, bubur, pengukus, dsb. Kategori produk penanak nasi disebut rice cooker, sedangkan penghangat makanan adalah magic jar atau rice warmer.

Meski terdapat 3 kategori produk yang sebenarnya berbeda, keluhan kawan tadi secara umum meliputi juga produk rice cooker dan magic jar. Jadi tidak hanya magic com. Faktor desain produk jelas mempengaruhi kualitas nasi. Bagian-bagian penting dari sebuah magic com yang amat menentukan kualitas nasi adalah elemen pemanas (heater), pengendali temperatur (thermostat), inner pot atau jar, serta bagian pengeluaran uap (steam outlet). Heater dibedakan atas besar daya yang dikonsumsi. Misalnya, jika kita melihat keterangan ’daya keep warm 50 watt’ tercetak di box sebuah magic com, maka kita segera dapat mengetahui bahwa daya heater yang dipakai adalah 50 watt. Heater hanya dapat bekerja menghasilkan panas selama ada arus listrik yang mengalirinya (kondisi ON). Semakin besar daya heater yang digunakan, semakin cepat magic com mampu memanaskan nasi di dalamnya. Namun heater ternyata tidak bekerja sendiri. Ia mutlak didampingi oleh thermostat. Thermostat bertugas untuk memutus aliran listrik ke heater (OFF) apabila temperatur nasi telah mencapai maksimum, serta mengalirkan kembali aliran listrik ke heater jika temperatur nasi turun hingga minimum (ON). Thermostat memastikan temperatur nasi tidak terlalu panas dan juga tidak terlalu dingin, persis seperti AC yang secara berkala ON-OFF untuk menjaga temperatur ruangan tepat seperti yang diinginkan. Rentang temperatur minimum-maksimum nasi yang dijaga oleh thermostat telah ditentukan sebelumnya pada tahap desain oleh produsen magic com bersangkutan.

Umumnya rentang temperatur itu adalah 75 ~ 80 0C. Kemampuan thermostat untuk menjaga temperatur nasi selalu dalam rentang yang didesain mempengaruhi basi-tidaknya nasi. Biasanya, jika ada masalah pada respon thermostat sehingga temperatur nasi drop di bawah temperatur minimum desain, nasi cenderung berair/benyek dan lebih cepat basi. Sebaliknya bila temperatur nasi cenderung selalu lebih panas daripada temperatur desain, nasi akan mengering dan warnanya menguning. Selain karena aspek kerusakan heater atau thermostat, kinerja kedua alat ini juga dipengaruhi oleh faktor kedua : suplai listrik. Tegangan nominal yang seharusnya ada pada stop kontak adalah 220 V. Namun pada kondisi beban puncak listrik (biasanya terjadi malam hari saat banyak peralatan elektronik dihidupkan oleh jutaan keluarga di Indonesia) atau saat memang terjadi gangguan suplai listrik, tegangan bisa turun hingga 180 V atau bahkan lebih rendah. Nah, karena heater magic com didesain untuk bekerja optimum pada 220 V, heater tak mampu menghasilkan cukup panas jika hanya diberi asupan 180 V atau kurang. Akibatnya, temperatur nasi yang sedang dihangatkan pun tidak mencapai rentang optimum 75 ~ 80 0C hingga nasi cenderung lekas benyek bahkan basi. Sebaliknya apabila tegangan hanya berkurang sedikit dari 220 V (katakanlah 200 V), heater mampu mencapai rentang optimum 75 ~ 80 0C tersebut, namun dalam waktu yang lebih lama karena memang panasnya kurang dari yang semestinya.

Jadi jika biasanya pada tegangan 220 V heater magic com hanya sebentar dalam posisi ON (menyala untuk memanaskan nasi dari temperatur minimum ke maksimum), pada tegangan 200 V heater harus menyala lebih lama untuk mencapai temperatur maksimum. Gara-gara menyala lebih lama, nasi – terutama di bagian pinggir yang bersentuhan langsung dengan jar – akan cenderung lebih kering dan menguning. Sayangnya, kondisi tegangan listrik di bawah 220 V ini belakangan sering terjadi. Dari pengukuran sederhana dengan AVOmeter di beberapa tempat di Jabodetabek, penulis mendapati bahwa pada sekitar pukul 8 malam, tegangan suplai pada stop kontak selalu hanya berkisar antara 190 hingga 210 V. Hal yang amat mengganggu kinerja heater dan thermostat ini sangat berdampak buruk terhadap kualitas nasi.

Solusi terbaik saat ini adalah sebisa mungkin jangan menghangatkan nasi di waktu malam (saat beban puncak listrik). Artinya, sedapat mungkin nasi selalu hanya dimasak secukupnya pada pagi hari agar habis saat makan malam. Dengan cara ini, selain menghindari kasus penurunan kualitas nasi akibat tegangan listrik turun, kita selalu mengkonsumsi nasi yang relatif baru (kandungan gizinya masih memenuhi standar kesehatan) serta tentunya menghemat pengeluaran listrik bulanan. Bagian lain seperti jar pun sangat mempengaruhi kualitas nasi. Jar yang pernah digunakan untuk menghangatkan nasi terlalu lama hingga nasinya berbau atau bahkan basi cenderung lekas menyebabkan nasi berbau pula. Penyebabnya adalah bau basi yang masih menempel di jar tersebut, terutama jar yang memiliki lapisan anti lengket (sering disebut teflon) berpori relatif besar. Jadi, meski nasi sebenarnya tidak basi, baunya sudah seperti nasi basi akibat tercemar bau yang menempel pada jar tersebut. Sulitnya, kita sering kali tidak mewaspadai hal ini karena awalnya (saat masih dingin) jar tidak berbau basi. Namun saat sudah digunakan untuk menghangatkan nasi (jar sudah panas), bau basi itu baru muncul.

Panas memang menguapkan bau yang menempel di pori-pori lapisan anti lengket sehingga tercium. Dan ini berlaku untuk segala jenis bau. Contohnya jika kita sebelum memasak nasi menggunakan jar untuk membuat kue, nasi akan cenderung berbau kue. Bisa juga nasi akan berbau sup atau makanan lainnya yang sebelumnya disimpan di dalamnya. Namun yang paling tidak enak memang bau basi akibat jar pernah memuat nasi basi sebelumnya. Menghilangkan bau yang terlanjur menempel relatif tidak mudah. Berbagai tips pernah diajukan dan boleh saja dicoba. Misalnya mencuci jar berulang kali dengan sabun, menggunakan perasan jeruk nipis, serta merebus kopi bubuk dengan jar berbau tersebut.

Pada dasarnya tidak ada patokan pasti metode mana yang paling tepat untuk menghilangkan bau. Namun cara yang paling efektif tentu saja dengan selalu menjamin agar tidak ada bau yang menempel pada jar. Pendeknya, jangan sampai membiarkan nasi terlalu lama dihangatkan hingga basi di dalam magic com karena akan menyulitkan untuk menghilangkan bau basi yang terlanjur menempel. Jar berbahan stainless steel merupakan pilihan yang baik ditinjau dari sifat tidak menyimpan bau dan food grade (jar berteflon pun food grade selama teflonnya tidak terkelupas). Namun, nasi akan lengket ke jar stainless steel hingga relatif lebih sukar dibersihkan ketimbang jar berteflon. Karakter perambatan panas stainless steel pun berbeda dengan jar aluminium berlapisan teflon sehingga untuk beberapa kasus seperti membuat kue, jar stainless steel tidak bisa dipakai. Selain di jar, bau tak sedap juga menempel pada seal-seal karet dan tutup atas bagian dalam magic com. Menghilangkan bau tak sedap di sini pun tidak mudah. Harus dicuci berkali-kali agar hilang. Sekali lagi, satu-satunya cara untuk meniadakan kerepotan menghilangkan bau tak sedap adalah dengan cara tidak membiarkan nasi dihangatkan terlalu lama di dalam magic com sehingga tidak sampai basi dan berbau tidak enak. 24 jam adalah batas maksimum lama penghangatan nasi dengan magic com untuk menjamin nasi yang dikonsumsi selalu masih memiliki kandungan gizi yang memadai, relatif segar, tidak menyebabkan bau tak sedap, serta tentunya hemat energi listrik. Magic com sejatinya bukanlah mesin ajaib penyimpan nasi hingga berhari-hari, namun hanya merupakan penghangat (warmer).

Terakhir, bagian pengeluaran uap (steam outlet) magic com juga merupakan salah satu penentu utama kualitas nasi yang ada di dalamnya. Bagian yang biasanya memiliki lubang-lubang pengeluaran uap ini seringkali menjadi sangat lembab, atau tersumbat oleh nasi yang tanpa disadari masuk ke dalamnya. Jika menjadi sangat lembab, bakteri pembusuk dijamin bakal betah bersarang di sini karena uap air yang melewati steam outlet sebenarnya mengandung zat-zat gizi dari dalam nasi yang menguap karena panas. Uap air kaya nutrisi seperti ini amat disukai bakteri serta mikroba lain yang ada di udara. Akibatnya, nasi cenderung lekas basi karena terkontaminasi bakteri dari bagian ini. Nasi yang tak disengaja masuk ke sini juga menjadi media berkembang biak bakteri tersebut. Sebaliknya apabila potongan nasi menyumbat lubang pengeluaran uap, sirkulasi udara dari dalam ke luar magic com akan terganggu. Ujungnya, sebagian uap air yang seharusnya keluar malah tertahan dan mengembun di bagian dalam tutup atas magic com. Titik-titik air ini kemudian menetes kembali ke nasi yang sedang dihangatkan sehingga menjadi berair dan lekas basi. Solusinya, secara berkala (minimum sebulan sekali) steam outlet harus dicuci bersih. Steam outlet yang selalu bersih tentu akan mampu berfungsi optimum serta tidak lantas menjadi tempat bersarang bakteri pembusuk yang sangat menurunkan kualitas nasi di dalam magic com.

Faktor ketiga, jenis beras, pun amat mempengaruhi kualitas nasi. Secara umum, tiap jenis beras membutuhkan perbandingan campuran air tersendiri yang tidak bisa disamakan dengan jenis beras lain untuk menghasilkan nasi yang enak. Ada istilah beras ‘berani air’ bagi jenis beras yang memang membutuhkan lebih banyak air, sebaliknya ada pula beras yang ‘takut air’. Jika beras ‘takut air’ yang memang hanya butuh sedikit campuran air diberi air berlebihan, tentu nasi yang dihasilkan cenderung akan lebih lembek sehingga berpotensicepat basi. Demikian pula bila beras ‘berani air’ hanya diberi sedikit air, nasinya cenderung kering dan lekas menguning. Jadi, campuran air memang mesti tepat agar kualitas nasi di dalam magic com tetap baik selama disimpan.

Kita bisa melakukan trial and error untuk menentukan jumlah air optimum bagi beras yang digunakan. Ada pula sebutan nasi pera dan pulen. Nasi pera merupakan nasi yang butirannya cenderung terpisah satu sama lain, sedangkan butiran nasi pulen cenderung saling melengket. Nasi pera dan pulen mutlak ditentukan oleh jenis berasnya. Jadi kita mustahil memperoleh nasi pera dari beras pulen, atau sebaliknya. Artinya, meski kita mengurangi campuran air pada beras pulen, nasi yang diperoleh akan tetap pulen, bukan pera. Atau malah masih mentah (masih berupa beras) karena magic com sudah otomatis berpindah fungsi ke keep warm saat beras belum sepenuhnya menjadi nasi karena airnya terlalu sedikit. Perbandingan jenis pati dalam beras (amilosa dan amilopektin) merupakan penentu jenis beras pera atau pulen. Beras pera memiliki kandungan amilosa tinggi (lebih dari 26%) dan amilopektin rendah seperti pada beras long grain. Sebaliknya beras short dan medium grain yang amilosanya hanya 15 ~ 26% akan menghasilkan nasi pulen. Kategori short grain sendiri diberikan pada beras yang berbentuk hampir bulat. Beras medium grain memiliki panjang bulir 2~3 kali lipat lebarnya. Sedangkan panjang bulir beras long grain mencapai 4~5 kali lipat lebarnya. Biasanya, makin jauh tanaman padi ditanam dari garis khatulistiwa, makin pendeklah bulir berasnya. Dan makin pendek ukuran bulirnya, makin lunak dan lengket pula nasi yang dihasilkan.

Nasi Jepang yang terkenal pulen dan lengket hingga mudah disumpit misalnya. Dan karena Indonesia ada dekat khatulistiwa, otomatis padi yang ditanam di sini sebenarnya cenderung menghasilkan beras long grain yang pera. Tidak banyak varietas padi Indonesia yang menghasilkan beras pulen. Beras pera di Indonesia dipakai untuk membuat nasi goreng atau nasi kuning, jadi bukan untuk makanan sehari-hari yang disimpan di dalam magic com. Biasanya, nasi yang dimasak dengan magic com adalah nasi pulen yang memang lebih disukai masyarakat Indonesia karena lembut dan enak dimakan. Secara umum, nasi pera cenderung cepat kering jika disimpan teralu lama di magic com. Sebaliknya nasi pulen yang memang lebih berair dibanding nasi pera akan lebih lekas basi dan berbau tak sedap. Jadi memang penanganan nasi pera dan pulen dengan magic com pun berbeda. Lantas mengapa nasi pulen berharga mahal yang jelas-jelas berkualitas baik pun jika disimpan di dalam magic com lekas kuning? Padahal semestinya kan memang mengering, tetapi tetap putih.

Pangkal masalah adalah pengoplosan dan perlakuan tidak semestinya yang dilakukan oleh banyak produsen/pabrik beras. Di Indonesia, beras pulen yang memang produksinya tidak banyak seperti jenis pandanwangi (sebenarnya pandanwangi memiliki kadar amilosa 26%, jadi sudah perbatasan pera) terlanjur dicap sebagai beras enak dan mahal sehingga para produsen/pedagang berlomba memasarkan berasnya dengan label ini. Masalahnya, varietas pandanwangi tulen hanya dapat ditanam di 5 kecamatan Warungkondang, Cibeber, Cugenang, Cilaku, dan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Varietas padi ini memang bisa saja ditanam di daerah lain, namun setelah matang menjadi nasi tak akan mengeluarkan aroma khas pandan seperti aslinya. Jadi persediannya terbatas. Dan menurut hukum ekonomi, barang yang terbatas namun diburu akan berharga mahal. Jadilah para pabrik beras berlomba mengakali konsumen dengan cara mengoplos beras pandanwangi tulen dengan beras jenis lain yang tampak mirip (seperti jenis cisadane, cilamaya muncul, cimandiri, atau mamberamo) agar dapat menjualnya dengan harga pandanwangi.

Penelitian yang pernah dilakukan oleh Nugraha Edhi Suyatma, PhD (NES), DR.Ir. Dede R. Adawiyah, Msi (DRA), beserta timnya dari Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor menunjukkan bahwa dari 9 merek beras pandanwangi yang beredar di pasaran ternyata kandungan pandanwanginya hanya 25 ~ 30 % saja. Alhasil, meski judulnya pandanwangi yang terkenal pulen serta tak mudah basi, nasi yang dihasilkan justru lekas basi bila disimpan dalam magic com. Varietas beras terkenal lain seperti rojolele, cianjur, ramos, hingga IR 64 pun tak lepas dari praktik pengoplosan seperti ini. Lebih parah lagi, sebagian pabrik beras nakal mencampur beras jelek yang telah diputihkan dengan klorin alias bahan pemutih tekstil, atau oksidator seperti benzoil peroksida. Klorin yang sering ditambahkan pada tahap penggilingan beras jelas tidak boleh digunakan dalam produksi makanan karena jika kadarnya berlebihan dapat berbahaya bagi tubuh. Selain menyebabkan penyakit, setelah dimasak pun nasi yang dihasilkan lebih cepat kuning dan basi dibanding beras alami. Beras oplosan berklorin inlah yang menyebabkan kualitas nasi di dalam magic com menurun drastis, walaupun dijual dalam kemasan mahal seperti pandanwangi. Jadi, meski pencampuran air sebelum dimasak sudah tepat dan magic com pun telah bekerja optimum, nasinya tetap saja lekas basi dan kuning. Susahnya, memang tidak mudah untuk mengetahui karung beras mana yang dioplos atau mengandung klorin di antara banyak kemasan beras yang dijual bahkan di supermarket sekali pun, terutama bagi orang awam.

Namun secara umum, beras berklorin akan berbau kimia, bukan bau alami beras. Warnanya pun sangat putih seperti kristal, sedangkan beras alami putihnya wajar bahkan sedikit kusam. Disarankan untuk selalu merendam beras dengan air panas sebelum dicuci bersih agar klorinnya larut di dalam air panas tersebut. Kawan yang tadi bertanya pada saya manggut-maggut. ”Jadi belum tentu magic com saya yang bermasalah, ya? Mungkin perbandingan airnya tidak tepat, atau ada bau yang menempel di dalamnya, bisa juga karena tegangan listrik naik-turun, atau berasnya yang dioplos, pakai klorin lagi... amit-amit deh!” Pendapat kawan tadi benar. Sebelum memvonis magic comnya rusak, lebih baik cermati dulu faktor-faktor lainnya. Siapa tahu sebenarnya masalah timbul karena faktor penggunaan magic com yang tidak tepat, atau hal lain. Di luar segala kemungkinan penyebab turunnya kualitas nasi, selalu membatasi waktu keep warm maksimum 24 jam adalah cara paling mudah yang sangat jitu. Dengan cara ini, kita selalu mengkonsumsi nasi relatif segar yang kandungan gizinya memenuhi standar, serta meng-hindari kemungkinan bau tak sedap menempel di dalamnya. Dan walaupun listrik naik-turun, nasi tak akan basi atau kering karena sudah keburu habis dan berganti nasi baru yang masih segar. Anggapan ’kemarin juga nasi disimpan 2 hari tidak basi’ sama sekali keliru. Jika magic com kebetulan dapat menyimpan nasi tanpa bermasalah hingga 2 hari, itu mungkin hanya karena sedang beruntung bahwa berasnya memang baik, atau tegangan listrik sedang bagus. Tapi begitu timbul masalah pada salah satu dari 3 faktor di atas, bau akan menempel di dalamnya dan sangat sulit hilang. Upaya yang harus dilakukan untuk mengembalikan kondisi magic com seperti sedia kala – apalagi dengan fakta penurunan nilai gizi nasi serta pemborosan listrik - sungguh tidak sepadan dengan kepraktisan semu berlama-lama menyimpan nasi. Semoga bermanfaat.

*** Hormat saya, Doan Syahreza Auditya

Blog: http://www.pewarta-kabarindonesia.blogspot.com/

Monday, January 7, 2013

Angin duduk

Ada sebuah artikel menarik mengenai angin duduk yang dialami salah satu rekan kerja saya yang mungkin juga bisa memberikan masukan mengenai “Angin Duduk” salah satu penyakit yang banyak membawa kematian, tapi apa sebenarnya angin duduk itu? Well ga ada salah nya kita coba menyimak artikel berikut:

Kemarin ada seorang teman dikantor yang meninggal di usia yang ke-31 dengan status single. Menurut dokter-dokter yang turut melayat, kemungkinan penyebabnya adalah angin duduk, karena pagi harinya dia masih masuk kantor, walaupun pada saat jam istirahat minta ijin pulang karena kepalanya pusing.

Kebetulan orang tersebut tidur sekamar dengan kakak perempuannya yang juga bekerja di kantor yang sama,dan masih sempat terbangun karena adiknya menanyakan minyak kayu putih sekitar setengah 12 malam, lalu paginya waktu dibangunkan pagi hari untuk berangkat ke kantor, ternyata sang adik sudah meninggal dengan posisi tidur dengan wajah sedikit menahan rasa sakit, dan kebiruan sekitar leher. Atas dasar itulah saya informasikan sedikit mengenai angin duduk atau nama kerennya Sindrom Jantung Koroner Akut.

Angin Duduk sama dengan Sindrom Jantung Koroner Akut Hanya dalam 15 menit sampai 30 menit, orang yang terserang angin duduk bisa meninggal.Padahal, penderita, sebelumnya terlihat sehat-sehat saja.

Dunia kedokteran selama dua tahun terakhir berhasil mengidentifikasi istilah baru penyakit jantung yang akrab d isebut angin duduk. Ternyata, penyakit ini tak sekedar masuk angin berat, tetapi identik dengan Sindrom Serangan Jantung Koroner Akut (SSJKA).

Teridentifikasinya istilah ini, menurut Guru Besar Bidang Ilmu Penyakit Dalam FKUI, Prof DR dr Teguh Santoso.SpPD, di Jakarta, pekan lalu. Menandai sebuah koreksi besar terhadap mitos yang berkembang di masyarakat selama ini. Bahwa masuk angin hebat itu adalah penyakit yang berbahaya, bahkan bisa menimbulkan kematian hanya dalam waktu 15 hingga 30 menit sejak serangan pertama.

Jadi kata Teguh lagi, jika Anda tiba-tiba merasa nyeri dada, sebaiknya tidak melakukan aktivitas fisik apapun termasuk berhubungan seks. Segeralah pergi ke rumah sakit yang menyediakan fasilitas penanganan Gawat darurat jantung.

Ingat!!!. Tidak boleh lebih dari 15 menit setelah serangan nyeri pertama. Sindrom serangan jantung koroner akut merupakan penemuan terbaru akhir banyak disikapi masyarakat dengan tindakan yang salah. Misalnya, penderita dikerok, diberi minuman air panas, atau diberi ramu-ramuan untuk mengeluarkan angin. Padahal, penderita bisa meninggal mendadak tanpa ada tanda-tanda sakit.

Gejalanya:

Muncul keluhan nyeri ditengah dada, seperti:

- Rasa ditekan

- Rasa diremas-remas, menjalar ke leher,lengan kiri dan kanan, serta ulu hati.

- Rasa terbakar dengan sesak napas dan keringat dingin.

Keluhan nyeri ini bisa merambat ke kedua rahang gigi kanan atau kiri, bahu,serta punggung. Lebih spesifik, ada juga yang disertai kembung pada ulu hati seperti masuk angin atau maag.

Sumber masalah sesungguhnya hanya terletak pada penyempitan pembuluh darah jantung (vasokonstriksi).

Penyempitan ini diakibatkan oleh empat hal :

- Adanya timbunan-lemak (aterosklerosis) dalam pembuluh darah akibat konsumsi kolesterol tinggi.

- sumbatan (trombosis) oleh sel beku darah (trombus).

- Vasokonstriksi atau penyempitan pembuluh darah akibat kejang yang terus menerus.

- Infeksi pada pembuluh darah. Penyempitan itu, lanjutnya lagi, mengakibatkan berkurangnya oksigen yang masuk ke dalam jantung.

Ketidak-seimbangan pasokan dengan kebutuhan oksigen pada tubuh mengakibatkan nyeri dada yang dalam istilah medisnya disebut angina.Namun kata Teguh,hendaknya dibedakan antara keluhan nyeri pada sindrom serangan jantung koroner akut (SSJKA) dengan serangan jantung koroner (SJK) (infark miokard).

Pada SJK, angina terjadi akibat sumbatan total pembuluh darah jantung karena aktivitas fisik yang berlebihan. Sementara pada SSJKA angina terjadi akibat sumbatan tidak total yang dirasakan saat istirahat.

“SSJKA ini memang mendadak.Bukan karena capek, masuk angin, atau penyakit-penyakit lainnya. Biasanya penderita akan meninggal paling lama lima belas menit setelah keluhan rasa nyeri pertama kali dirasakan”.Kata Teguh.

Masyarakat diminta waspada terhadap keluhan angina ini. Soalnya penderita sebelum terserang akan tampak sehat-sehat. Solusi satu- satunya hanyalah melonggarkan sumbatan yang terjadi, yaitu dengan memberikan obat anti platelet (sel pembeku darah) dan anti koagulan. Atau, obat untuk mengantisipasi ketidak-seimbangan supply oksigen dan kebutuhan oksigen. Misalnya nitrat, betabloker, dan kalsium antagonis.

Di tempat terpisah, ahli jantung RS Jantung Harapan Kita dr. Santoso Karo-Karo MPH, SpJp mengungkapkan kondisi rumah sakit di Indonesia tidak terlalu bisa diharapkan untuk pengobatan SSJKA. Rumah sakit terkesan lambat menangani pasien. Untuk itu ia menyarankan agar penderita yang sudah tahu bahwa dirinya memiliki gangguan jantung sebaiknya membawa tablet antiplatelet ke manapun ia pergi.

Obat antiplatelet yang paling murah dan gampang di cari adalah aspirin. Obat ini selain bermanfaat sebagai pertolongan pertama mengatasi nyeri dan melonggarkan kembali pembuluh darah yang tersumbat oleh thrombosit atau platelet (sel pembeku darah).

Sumber: http://doktersehat.com/angin-duduk/