Sunday, May 19, 2024

Peran Pelatih Pembina Pramuka Dalam Percepatan Pramuka Garuda



 

Oleh : Kak Momount

 

 

Tujuan pendidikan nasional salah satunya adalah untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya, yaitu: manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, memiliki etos kerja yang tinggi, bertanggung jawab, serta sehat jasmani dan rohani.

 

Hal tersebut dapat tercapai melalui kegiatan intrakurikuler dan kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler yang dapat dilakukan di sekolah diantaranya adalah kepramukaan yang dilakukan oleh gerakan Pramuka. Pendidikan kepramukaan dilaksanakan melalui gugus depan gerakan pramuka yang berpangkalan di sekolah yang bersangkutan. Program kegiatan ektrakurikuler ini memiliki tujuan sebagai wadah pembinaan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia dengan prinsip-prinsip metode kepramukaan yang pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan kepentingan dan perkembangan bangsa dan negara Indonesia.

 

Sementara itu tujuan pembinaan ekstrakurikuler dibidang kepramukaan di sekolah adalah untuk menunjang kegiatan belajar mengajar, khususnya di bidang pembinaan ke peserta didik dalam pembentukan watak dan kepribadian peserta didik melalui kegiatan kepramukaan. Salah satu perwujudanya adalah dalam penyelesaian syarat kecapakan umum (SKU) dan syarat kecakapan khusus (SKK) serta syarat Pramuka Garuda (SPG).

 

Kwartir Daerah Jawa Tengah melalui ketuanya Siti Atikoh Supriyanti telah mencanangkan program untuk melaksananakan percepatan target pencapaian Pramuka Garuda sejak tahun 2019. Hal tersebut tercantum dalam tujuh prioritas yang tertuang dalam rencana kerja tahun 2019-2023, yakni penguatan Kwarda, penguatan gugus depan dan satuan karya Pramuka, penguatan Pusdiklatda dan Pusdiklatcab, penguatan kehumasan, optimalisasi pusat kegiatan kepramukaan “Candra Birawa,” penguatan kepedulian anggota Pramuka dan penguatan Pramuka Garuda.

  

 Untuk mencapai prioritas pencapaian tersebut, diperlukan dukungan dari semua pihak baik itu peserta didik, para Pembina, andalan dan pengurus kwartir lainya untuk bisa meraih keberhasilan dalam pencapaian program program yang akan dilaksanakan.  Dari beberapa prioritas, yang perlu menjadikan perhatian bagi kita adalah penguatan Pramuka Garuda.

 

Pramuka Garuda adalah sebutan bagi anggota muda (peserta didik) Gerakan Pramuka yang telah mencapai kecakapan dan penghargaan tertinggi dalam jenjang pendidikannya masing-masing. Maka dikenal adanya Pramuka Garuda golongan Siaga , Pramuka Garuda golongan Penggalang, Pramuka Garuda golongan Penegak , dan Pramuka Garuda golongan Pandega.                                .

     Dalam Gerakan Pramuka, setiap langkah kegiatan harus mengimplementasikan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan. Salah satu Metode kepramukaan yang kita kenal yaitu sistem penghargaan /merit system (dulu dikenal dengan istilah sistem tanda kecakapan). Kecakapan dalam kurikulum kepramukaan meliputi Kecakapan Umum dan Kecakapan Khusus, bermuara pada kompetensi dan keunggulan. Kriteria kecakapan umum disajikan dalam Syarat-syarat Kecakapan Umum (SKU), kecakapan yang harus dicapai oleh setiap anggota gerakan pramuka pada jenjangnya masing-masing. Dikuatkan dengan kecakapan khusus sebagai kompetensi penguatan dan tambahan sesuai minat dan bakat yang dimiliki dan sesuai dengan kehendak peserta didik.

Sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka, setiap pramuka juga diharapkan menjadi manusia yang berkepribadian.  Ia menjadi manusia yang bermanfaat bagi dirinya pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara, bahkan alam semesta. Maka bukan saja sisi keunggulan kompetensi yang diraih dalam kepramukaan, namun juga dimensi keteladan. Sehingga pramuka mendorong terbentuknya manusia-manusia teladan. Karena itulah dikenal istilah Pramuka Garuda.  Pramuka yang bukan saja unggul kompetensinya, juga memiliki sifat keteladan yang layak ditiru dan dibanggakan.  Kriteria untuk menilai seseorang layak menjadi pramuka garuda dikenal dengan sebutan Syarat Pramuka Garuda (SPG).

 

 Untuk mencapai jenjang Pramuka Garuda, dibutuhkan peran Pembina dalam memotivasi peserta didiknya agar dapat menyelesaikan syarat kecakapn umum dan syarat kecakapan khusus di masing masing golongan. Ini akan berjalan bilamana Pembina tersebut dapat memahami perannya dalam gugus depan, jika tidak, maka pencapaian SKU dan SKK bagi peserta didik tidak akan berjalan, atau bisa berjalan namun kualitasnya tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan.

 

Yang terjadi dilapangan saat ini, masih banyak Pembina pramuka dipangkalan yang tidak memahami prosedur dan tata cara untuk mencetak peserta didiknya menjadi seorang Pramuka Garuda. Ketidak tahuan ini yang kemudian menjadikan pencapaian target Pramuka Garuda di tingkat Daerah menjadi tersendat. Lalu, dimana peran pelatih Pembina pramuka dalam hal ini?  Sebelum itu, marilah kita mengulas tentang peran pelatih Pembina terlebih dahulu.   Yang pertama adalah untuk mengetahui peran pelatih pembina Pramuka masa kini dalam kaitannya dengan pendidikan orang dewasa, dan untuk menjelaskan peran strategis tersebut dalam meningkatkan kualitas pendidikan Kepramukaan terutama untuk pencapaian Pramuka Garuda.

 

Pramuka bagi anggota dewasa bukan lagi permainan, tetapi suatu tugas yang memerlukan keikhlasan, kerelaan, dan pengabdian. Orang dewasa ini mempunyai kewajiban untuk secara sukarela membaktikan dirinya demi suksesnya pencapaian tujuan organisasi.  Konsep pendidikan orang dewasa atau dengan kata lain sering disebut dengan andragogi, merupakan sebuah konsep yang tepat dalam implementasi pendidikan dan pelatihan pembina Pramuka. Pelatih pembina dapat mengadopsi atau berpedoman pada konsep Andragogi ketika melaksanakan pendidikan dan pelatihan Kepramukaan bagi pembina Pramuka. 

 

Andragogi berasal dan bahasa Yunani “Andros” artinya orang dewasa, dan “Agogus” artinya memimpin. lstilah lain yang kerap kali dipakai sebagai perbandingan adalah “Pedagogi” yang ditarik dari kata “Paid” artinya anak dan “Agogus” artinya memimpin. Maka secara harfiah pedagogi berarti seni dan pengetahuan mengajar anak. Karena itu, pedagogi berarti seni atau pengetahuan mengajar anak, maka apabila memakai istilah pedagogi untuk orang dewasa jelas kurang tepat, karena mengandung makna yang bertentangan. Sementara itu, menurut (Kartini Kartono, 1997), andragogi adalah ilmu membentuk manusia; yaitu membentuk kepribadian seutuhnya, agar ia mampu mandiri di tengah lingkungan sosialnya (Muta’alimin, 2009).


Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa andragogi merupakan cara untuk belajar secara langsung dari pengalaman yang bermakna suatu proses pendidikan kembali yang dapat mengurangi konflik-konflik sosial, melalui kegiatan-kegiatan antar pribadi dalam kelompok belajar itu. Selain itu, andragogy juga merupakan suatu proses belajar yang diarahkan sendiri, dimana kira secara terus menerus dapat menilai kembali kebutuhan belajar yang timbul dari tuntutan situasi yang selalu berubah.

 

Tujuan pendidikan orang dewasa adalah untuk membantu mereka melakukan penyesuaian psikologis dengan kondisi sosial. Kemudian andagogi dapat melengkapi keterampilan yang diperlukan orang dewasa untuk menemukan dan memecahkan masalah yang menekankan pemecahan dengan keterampilan bukan isi. Andagogi juga untuk menolong merubah kondisi sosial orang dewasa. Selain itu, andagogi memberi bantuan agar orang dewasa menjadi individu bebas dan otonom (Suprijanto, 2007).

 

Maka benang merah yang dapat ditarik dari konsep pendidikan orang dewasa di atas adalah bahwa Gerakan Pramuka dalam pelatihan pembina Pramuka sangat erat bertumpu pada konsep andragogi tersebut. Andragogi adalah proses untuk melibatkan peserta didik dewasa ke dalam suatu struktur pengalaman belajar seperti yang dilakukan dalam kegiatan-kegiatan Gerakan Pramuka. Hal penting lainya yang perlu diperhatikan dalam penerapan konsep pendidikan orang dewasa dalam Gerakan Pramuka adalah bahwa filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara dimana pembina merupakaan teladan bagi sesama Pramuka.

 

Dari pembahasan hal hal diatas, maka dapat disimpulkan bahwa peran pelatih Pembina Pramuka adalah sebagai berikut: sebagai pelopor, sebagai mediator, dan sebagai motivator. Untuk lebih jelasnya, ketiga peran tersebut dijabarkan dalam pembahasan di bawah ini:

 

Sebagai Pelopor

     Peran pelatih Pembina pramuka sebagai pelopor dalam hal ini adalah seseorang yang pertama kali memasuki daerah tertentu, sehingga ia harus menemukan jalan untuk kemajuan daerah tersbut. Karakteristik untuk pekerjaan pelopor (yang disebut pionir) adalah kesulitan yang mereka jalani dan usaha besar yang harus mempertahankan banyak fitur yang masih hilang. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pelopor berarti yg berjalan terdahulu; yang berjalan di depan.

     Terkait dengan pelatih Pembina Pramuka, pelatih pembina harus mampu menjadi yang pertama dalam menggagas pembinaan Kepramukan yang berkualitas oleh para pembina. Pelatih pembina harus memastikan bahwa pembina memiliki kompetensi yang memadai untuk membina satuan Pramuka hingga nantinya dapat mencetak peerta didik yang berkualitas, dapat menyelesaikan SKU dan SKK serta menyelesaikan SYarat Pramuka Garuda sesuai golongan masing masing.  Jadi pelatih pembina identik sebagai sosok individu yang berusia produktif dan mempunyai karakter khas yang spesifik yaitu revolusioner, optimis, berpikiran maju, memiliki moralitas, dsb. Kelemahan mecolok dari seorang pelatih pembina adalah kontrol diri yang matang dengan kelebihan pelatih pembina yang paling menonjol adalah mau menghadapi perubahan, baik berupa perubahan sosial maupun kultural dengan menjadi pelopor perubahan itu sendiri.

     Peran penting dari seorang pelatih pembina lainnya adalah pada kemampuannya melakukan perubahan. Perubahan menjadi indikator suatu keberhasilan dalam Gerakan Pramuka. Perubahan menjadi sebuah kata yang memiliki daya magis yang sangat kuat sehingga membuat gentar orang yang mendengarnya, terutama mereka yang telah merasakan kenikmatan dalam iklim status quo. Kekuatannya begitu besar hingga dapat menggerakkan kinerja seseorang menjadi lebih produktif. Keinginan akan suatu perubahan melahikar sosok pribadi yang berjiwa optimis. Optimis bahwa hari depan Gerakan Pramuka pasti lebih baik.

     Pelatih pembina Pramuka sebagai pelopor menuntut pelatih pembina agar memberikan kesempatan kepada para pembina untuk mengembangkan pribadinya, bakatnya, kemampuannya, cita-citanya melalui konsep andragogi. Dalam hal ini, pelatih pembina mengedepankan proses pendidikan yang berorientasi pada peserta didik (Students-Centered).

     Selain itu, pelatih pembina Pramuka wajib bersikap dan berperilaku yang sesuai dengan kode kehormatan Pramuka. Kemudian pelatih pembina Pramuka dapat menerapkan model pembisaaan dalam rangka memainkan perannya sebagai pelopor. Hal ini sejalan dengan pendidikan karakter dalam Al Quran yang menekankan keseimbangan antara ilmu dan amal, praktik keilmuan melalui pembiasaan. Islam sangat memperhatikan aspek penerapan ilmu karena proses pendidikan perilaku tanpa didukung dengan pembiasaan diri, maka pendidikan itu hanya menjadi angan-angan belaka (Syafri, 2012).

 

Sebagai Mediator

     Pelatih pembina sebagai mediator adalah orang yang mampu membantu menyelesikan permasalahan pembinaan Kepramukaan di satuan atau di daerahnya. Mediator adalah pihak netral yang membantu para pihak dalam proses perundingan guna mencari berbagai kemungkinan penyelesaian sengketa tanpa menggunakan cara memutus atau memaksakan sebuah penyelesaian. Jadi, peran mediator hanyalah membantu para pihak dengan cara tidak memutus atau memaksakan pandangan atau penilaiannya atas masalah-masalah selama proses mediasi berlangsung kepada para pihak.

     Dalam konteks yang lebih luas Gerakan Pramuka bisa digunakan sebagai mediator pembentukan karakter bangsa untuk menanamkan nilai positif dari keanekaragaman budaya yang dimiliki bangsa Indonesia. oleh karena itu, pelatih pembina harus lebih dulu mengambil alih peran mediator tersebut sebelum mendidik dan melatih para pembina Pramuka dan para anggota Pramuka secara luas agar menjadi agen atau mediator perubahan karakter generasi muda.

     Sebagai mediator pelatih pembina hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan Kepramukaan karena hal tersebut merupakan alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses pendidikan Kepramukaan. Dengan demikian jelaslah bahwa Gerakan Pramuka merupakan dasar yang sangat diperlukan yang bersifat melengkapi dan merupakan bagian integral demi berhasilnya proses pendidikan di Indonesia.

     Sebagai mediator pelatih pembina hendaknya menciptakan kualitas lingkungan yang interaktif secara maksimal, mengatur arus kegiatan pembina, menampung semua persoalan yang diajukan para pembina dan mengembalikan lagi persoalan tersebut kepada pembina yang lain untuk dijawab dan dipecahkannnya, lalu pelatih pembina bersama pembina lainnya harus menarik kesimpulan atas jawaban masalah sebagai hasil belajar. Untuk itu pelatih pembina harus terampil mempergunakan pengetahuan tentang bagaimana orang berinteraksi dan berkomunikasi.

     Pelatih pembina sebagai mediator juga menempatkan pelatih pembina sebagai sumber belajar yang berarti bahwa mereka menjadi kunci dalam setiap latihan dan kegiatan Kepramukaan. Pelatih pembina harus merencanakan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi setiap latihan yang diberikan. Kegiatan Kepramukaan harus dilakukan dalam bentuk kegiatan nyata dengan contoh-contoh nyata, dimengerti dan dihayati, atas dasar minat dan karsa para peserta didik.

 

     Dalam hal ini pelatih pembina dituntut untuk memiliki seperangkat pengetahuan dan wawasan yang luas. Pelatih pembina wajib mempunyai ilmu dan keterampilan khusus yang diperoleh dari pendidikan dan pelatihan yang sesuai. Apabila pelatih pembina memiliki kompetensi yang memadai, tentu saja proses pembinaan Kepramukaan dapat menjamin meningkatnya pengetahuan dan keterampilan para pembina lainnya. Hal ini sejalan dengan konsep andragogy bahwa pendidikan ornag dewasa dapat melengkapi keterampilan yang diperlukan orang dewasa untuk menemukan dan memecahkan masalah yang menekankan pemecahan dengan keterampilan bukan isi (Suprijanto, 2007).

 

Sebagai Motivator

     Peran pelatih pembina sebagai motivator harus memastikan para pembina lain mempunyai semangat dan motivasi yang tinggi. Dalam hal ini, pelatih Pembina dapat memperhatikan unsur-unsur pendidikan melalui proses (1) belajar untuk berfikir; (2) belajar untuk melakukan; (3) belajar untuk menjadi dirinya sendiri; dan (4) belajar untuk hidup bersama. Selain itu, pelatih pembina dapat pula memperhatikan konsep andragogi seperti yang telah dijelaskan pada bab dua makalah ini.

     Adisusilo (2012) menjelaskan bahwa motivasi adalah daya dorong yang memungkinkan peserta didik untuk bertindak atau melakukan sesuatu. Oleh karena itu, pelatih pembina sangat berperan dalam menumbuhkan motivasi dengan cara menunjukkan pentingnya pengalaman dan materi Kepramukaan bagi kehidupan pembina secara khusus dan peserta didik di kemudian hari.

     Dalam Islam, motivasi harus diberikan dengan mengikuti fitrah manusia karena motivasi menyentuh sifat dasar manusia (fitrah) yang menyukai kebaikan dan membenci keburukan, motivasi ini akan menyeimbangkan aspek akal, jasmani, serta jiwa atau hati. Ketiganya harus seimbang, tidak pincang (Syafri, 2012).

     Kesimpulannya, Pelatih Pembina Pramuka dituntut untuk dapat memberikan pemahaman bagi para Pembina Pramuka di daerahnya, tidak hanya saat melaksanakan Kursus Pembina Pramuka, namun juga melakukan kontroling, monitoring dan bimbingan melalui kwartir ranting di wilayahnya agar nantinya para Pembina dapat menyamakan persepsi terutama untuk dapat mencetak Pramuka Garuda berkualitas sesuai standar yang diharapkan.

     Akan tetapi ini juga menjadi tugas Pusdik, dimana para pelatih ini bernaung. Pusdiklat harus mampu menyeragamkan visi dan misi para pelatih Pembina Pramuka tentang pencapaian Pramuka Garuda, baik prosedur, Persyaratan maupun hal hal lain msialnya penyusunan portofolio, penampilan peserta didik dan lainnya.  Pusdiklat dapat mengusulkan program kepada Kwartir Cabang atau Kwartir Daerah untuk menyelenggarakan kegiatan Gelar SKU atau Gelar Pramuka Garuda serentak. Atau kegiatan lain yang outputnya nanti adalah Pramuka Garuda berkualitas.

     Selain itu pusdiklat juga dapat memberikan dukungan kepada kwartir ranting untuk dapat melaksanakan uji pramuka Garuda di ranting tanpa mengurangi esensi dari seleksi Pramuka Garuda  itu sendiri.  Sehingga para penguji Pramuka Garuda di tingkat ranting, kualifikasinya akan sama dengan penguji Pramuka Garuda di tingkat Cabang atau Daerah. Yang kemudian, hasil akhirnya adalah jumlah Pramuka Garuda yang dihasilkan bisa lebih banyak bila dibandingkan seleksi Pramuka Garuda hanya dilakukan di tingkat Kwartir Cabang saja.

     Ambil contoh saja di Kota Semarang. Pada tahun 2020, jumlah Pramuka Garuda yang dilantik tidak mencapai angka 50 dari semua Golongan, baik Siaga, Penggalang, Penegak maupun Pandega. Saat itu uji Pramuka Garuda dilaksanakan hanya di tingkat cabang. Namun di tahun 2021, setelah pelaksanaan uji Pramuka Garuda didelegasikan ke masing masing Kwartir Ranting yang ada di Kota Semarang, Jumlah Pramuka Garuda Yang dilantik pada tanggal 10 November 2021 adalah sejumlah 253 Peserta.

     Hal ini membuktikan banhwa peran pelatih Pembina dibutuhkan untuk dapat memberikan pemahaman bagi Pembina di gugus depan untuk dapat melaksanakan uji SKU dan SKK di pangkalan serta membimbing adik adiknya untiuk dapat memenuhi Syarat Pramuka Garuda. Jika Pelatih Pembina Pramuka tidak bergerak untuk memberikan pengertian dan pemahaman tentang itu, maka pencapaian target Pramuka Garuda di Jawa Tengah akan lamban pemenuhannya. Aelain itu, dukungan dari berbagai pihak, termasuk dari gugus depan dan kwartir ranting sangat berperan penting dalam percepatan pemenuhan Pramuka Garuda di Jawa Tengah.

    

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

https://irwanmaulana.blogspot.com/2018/03/pramuka-garuda-makin-bergengsi.html

Muta’allimin, M. 2009. Konsep dan Metode Pembelajaran untuk Orang Dewasa (Online). Dapat diakses pada: http://nasacenter.blogspot.com/2009/11/konsep-dan-metode-pembelajaran-untuk.html.

Pramuka Ma’arif. 2011. Saka Wirakartika (Online). Dapat diakses pada: http://scoutingmaarif.wordpress.com/sakasatuan-karya/ saka-wira-kartika.

Saka Wirakartika Kayen. 2011. Saka Wirakartika (Online). Dapat diakses pada:  http://sakawirakartikakayen.blogspot.com/

Suprijanto,H. 2007. Pendidikan Orang Dewasa; dari Teori hingga Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Syafri, Ulil Amri. 2012. Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur’an. Depok: Rajagrafindo Persada, PT.

Tim Esensi Gerakan Pramuka. 2012. Mengenal Gerakan Pramuka. Jakarta: Penerbit Erlangga.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Thursday, September 17, 2020

Klinik Terapi Zona

 


Tingkatkan imunitas tubuh dengan menekan zona tubuh.

Tubuh kita sebenarnya memiliki titik zona yang dapat meningkatkan imunitas tubuh. apabila titik ini ditekan, maka akan menghasilkan energi pembangkit imunitas. Titik titik ini pun mudah dipelajari dan ditterapkan sehari hari.

Apa manfaat zona tubuh?
Apabila zona tubuh berhasil diaktifkan, banyak sekali manfaatnya. Diantaranya meningkatkan imunitas tubuh, mendobrak sumbatan aliran darah (kolesterol), menghilangkan gout (asam urat) dan mengaktifkan fungsi organ dalam seperti liver, ginjal, jantung, usus, limpa dan kelenjar.

Apa fungsi riil  dari terapi zona?
Dengan melakukan pemijatan terapi zona, maka keluhan diabetes, vertigo, rheumatik, stroke, ginjal, syaraf kejepit, pengapuran dan stress dapat disembuhkan secara cepat dan aman.

Jika anda memiliki keluhan penyakit seperti diatas, silahkanmelakukan konsultasi langsung ke klinik Terapi Zona terdekat. 
Kami hadir di :
-Rawamangun
-Lebak bulus
-Bekasi
-Tangerang
-Bogor
-Bandung
-Cirebon
-Lampung
-Palembang
-Yogyakarta
-Banjarmasin
-Cimahi
-Semarang

Informasi pengobatan dan Konsultasi keluhan dapat  melalui 0822 9898 7881

Alamat praktek klinik terapi zona Semarang :
Jl. Tlogo timun I blok H - 1, RT 05 RW 01 Kel tlogosari kulon Kec Pedurungan Semarang
Telp. 0822 9898 7881
Lokasi : https://goo.gl/maps/wYJMGuUrij9YVdSDA

Wednesday, June 3, 2020

Hari Jadi Kota Bogor ke 538




Membahas Kota Bogor dengan berbagai macam destinasi wisatanya tentu sudah menjadi hal yang mainstream bukan. Padahal Kota Bogor ini kaya tidak hanya akan pesona wisatanya, namun juga kuliner, budaya, dan juga sejarah. Yups, sejarah panjang yang dimiliki oleh Kota Bogor, seolah juga sejalan dengan sejarah Nusantara.
Sebagai kota yang tergabung dalam Provinsi Jawa Barat, Kota Bogor memiliki luas 118,50 km² (dulu 21,56 km²). Hari jadi Kota Bogor sama dengan Kabupaten Bogor, yaitu 3 Juni. Dipilihnya tanggal tersebut sesuai dengan hari penobatan Prabu Siliwangi sebagai raja dari Kerajaan Pajajaran, tepatnya 3 Juni 1482. Lah, lama amat ya. Terus, hubungannya Bogor sama Prabu Siliwangi dan Kerjaan Pajajaran ini apa ya?.
Jadi begini, mayoritas penduduk Bogor mempunyai keyakinan bahwa Kota Bogor mempunyai hubungan lokatif dengan Pakuan dan Pajajaran. Asal-usul dan arti Pakuan sendiri, terdapat dalam berbagai macam sumber. Dimulai dari abad ke-4, bila ditelusuri dari sejarahnya Bogor merupakan tempat berdirinya Kerajaan Tarumanagara. Seperti halnya sejarah Kerajaan Sunda atau Kerajaan Pasundan yang ada pada tahun 932 dan 1579 Masehi.
Asumsi pada paragraf di atas sesuai dengan temuan arkeologi dan prasasti-prasasti yang ditemukan di Bogor tentang kerajaan-kerajaan pada masa silam. Salah satunya adalah prasasti tahun 1533, yang menceritakan kekuasaan Raja Prabu Surawisesa dari Kerajaan Sunda. Prasasti ini dipercayai memiliki kekuatan gaib dan keramat, sehingga dilestarikan sampai sekarang. Kerajaan Pajajaran memiliki pengaruh kekuasaan tidak hanya seluas Jawa Barat, namun juga mencakup wilayah bagian selatan Pulau Sumatera.
Pakuan atau Pajajaran sendiri merupakan ibu kota pemerintahan Kerajaan Sunda (yang juga disebut sebagai Kerajaan Pajajaran sesuai nama ibukotanya) diyakini terletak di Kota Bogor, dan menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Sunda dibawah pimpinan Prabu Siliwangi (Sri Baduga Maharaja Ratu Haji I Pakuan Pajajaran) sejak dinobatkan pada 3 Juni 1482.
Kemudian sejarah terus berlanjut ke jaman kolonial Belanda. Usia berperang dengan Kerajaan Banten, catatan mengenai Kota Pakuan menghilang dan baru ditemukan kembali oleh ekspedisi Belanda pada tahun 1687. Mereka melakukan penelitian atas Prasasti Batutulis dan beberapa situs lainnya, dan menyimpulkan bahwa pusat pemerintahan Kerajaan Pajajaran terletak di Kota Bogor.
Pada tahun 1745, dibangunlah Istana Bogor seiring dengan pembangunan Jalan Raya Daendels yang menghubungkan Bogor dengan Batavia (Jakarta). Bogor pun direncanakan sebagai sebagai daerah pertanian, sekaligus tempat peristirahatan bagi Gubernur Jenderal Hindia Belanda.
Setahun kemudian, Pemerintahan Hindia Belanda menggabungkan sembilan distrik (Cisarua, Pondok Gede, Ciawi, Ciomas, Cijeruk, Sindang Barang, Balubur, Dramaga, dan Kampung Baru) ke dalam satu pemerintahan yang disebut Regentschap Kampung Baru Buitenzorg. Di kawasan tersebut, dibangun juga sebuah Istana Gubernur Jenderal, dan dalam perkembangannya nama Buitenzorg dipakai untuk menunjuk wilayah Puncak, Telaga Warna, Megamendung, Ciliwung, Muara Cihideung, hingga puncak Gunung Salak, dan puncak Gunung Gede. Buitenzorg berarti “tanpa kecemasan” atau “aman tenteram”
Nah ketika Hindia Belanda bangkrut, pada abad ke-19. Wwilayah Nusantara, termasuk Bogor dikuasai oleh Inggris yang kemudian merenovasi Istana Bogor, serta membangun tanah di sekitarnya menjadi Kebun Raya (Botanical Garden). Di bawah komando Inggris, Bogor ditata menjadi tempat peristirahatan yang dikenal dengan nama Buitenzorg yang diambil dari nama salah satu spesies palem. Namun setelah pemerintahan Belanda kembali pada tahun 1903, terbit Undang-Undang Desentralisasi yang menggantikan sistem pemerintahan tradisional dengan sistem administrasi pemerintahan modern, yang menghasilkan Gemeente Buitenzorg. Pada tahun 1925, terbentuklah provinsi Jawa Barat (provincie West Java) yang terdiri dari 5 karesidenan, 18 kabupaten, dan kotapraja (stadsgemeente). Buitenzorg menjadi salah satu stadsgemeente.
Pada akhirnya masuk pada jaman kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1950, Buitenzorg menjadi Kota Besar Bogor yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 16 tahun 1950. Tapi nama pemerintahan berubah lagi menjadi Kota Praja Bogor, sesuai Undang-Undang nomor 1 tahun 1957. Berlanjut pada tahun 1965, Kota Praja Bogor berubah menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Bogor sesuai Undang-Undang nomor 18 tahun 1965 dan Undang-Undang nomor 5 tahun 1974. Hingga akhirnya ditetapkan sampai sekarang sebagai Kota Bogor sesuai dengan Undang-Undang nomor 22 tahun 1999.

Tuesday, May 19, 2020

Sejarah Aqua Indonesia

Pendiri Aqua

Tirto Utomo atau Kwa Sien Biauw dilahirkan di Wonosobo, Jawa Tengah 8 Maret 1930. Karena di Wonosobo tidak ada SMP maka Tirto Utomo harus bersekolah di Magelang yang berjarak sekitar 60 kilometer, perjalanan itu ditempuh dengan sepeda.

Pendiri Aqua Yang Dianggap Gila Karena Membotolkan Air. Orang Indonesia pasti mengenal merk Aqua. Merk ini sangat dikenal masyarakat di seluruh daerah dari perkotaan sampai dengan pedesaan. Aqua menjadi pelopor air minum dalam kemasan di Indonesia, yang merupakan ide yang dulu dianggap gila dari Tirto Utomo yang tidak lain adalah Pendiri Aqua.

Pada Oktober 1960 Tirto Utomo berhak menyandang gelar Sarjana Hukum. Setelah lulus, Tirto Utomo melamar ke Permina (Perusahaan Minyak Nasional) yang merupakan cikal bakal Pertamina.

Setelah diterima, ia ditempatkan di Pangkalan Brandan. Di sana, keperluan mandi masih menggunakan air sungai. Berkat ketekunannya, Tirto Utomo akhirnya menanjak karirnya sehingga diberi kepercayaan sebagai ujung tombak pemasaran minyak.

Kedudukan Tirto Utomo sebagai Deputy Head Legal dan Foreign Marketing membuat sebagian besar hidupnya berada di luar negeri. Pada tahun 1971, Saat itu Tirto Utomo sebagai Deputy Head Legal dan Foreign Marketing Pertamina melakukan negosisasi kontrak kerjasama dengan perusahaan dari Amerika Serikat.

Namun negosiasi itu berantakan, karena istri delegasi dari Amerika Serikat mendadak terkena diare karena mengkonsumsi air yang tidak bersih yang disediakan. Tirto kemudian mengetahui bahwa orang bule tidak biasa mengkonsumsi air sumur yang direbus, namun air mineral yang steril.

Tirto berfikir bagaimana agar bisa menyediakan air mineral yang dikemas dengan steril dan dapat dikonsumsi oleh semua orang. Setelahnya, ia kemudian mengirim adiknya yang bernama Slamet Utomo magang ke Thailand di Perusahaan Polaris untuk mempelajari seluk beluk bagaimana air mineral dapat dikemas.

Setelah adiknya kembali ke Indonesia, dengan modal sebesar 150 juta rupiah bersama adiknya Slamet Utomo, mereka mendirikan pabrik di Bekasi pada tahun 1973 dengan nama PT. Golden Mississippi dengan merek produk awalnya bernama Puritas. Karyawan Tirto Utomo mulanya berjumlah 38 orang dan mampu memproduksi 6 juta liter pertahun. Untuk lebih fokus pada perusahaan pribadinya ini, Tirto Utomo memilih pensiun dini dari PT Pertamina.

Mereka menggali sumur di pabrik pertama yang dibangun di atas tanah seluas 7.110 meter persegi di Bekasi. Sebelum bernama Aqua, Tirto memilih nama Puritas sebagai merek produk air kemasannya.

Sejarah Nama AQUA

Kemudian atas masukan dari Eulindra Lim, Konsultan Indonesia yang bermukim di Singapura menyarankan agar menggunakan nama AQUA.Aqua mudah diucapkan dan mudah diingat selain bermakna ‘air’. Aqua sebenarnya bukan nama asing baginya. Tirto Utomo sendiri sering memakai nama samaran ‘A Kwa’ yang bunyinya mirip dengan ‘Aqua’ semasa masih menjadi pemimpin redaksi harian Sin Po dan majalah Pantja Warna di akhir tahun 1950.

Nama A Kwa sendiri diambil dari nama aslinya yaitu Kwa Sien Biauw sedangkan nama Tirto Utomo mulai dipakainya pertengahan tahun 1960-an yang tidak sengaja diambil yang berarti "AIR YANG UTAMA".

Pada 16 Maret 1994, ia meninggal dunia dan dimakamkan di pemakaman warga Tionghoa di dekat Hotel Kresna, Wonosobo.

Sumber:
1. https://www.biografiku.com/biografi-tirto-utomo-pendiri-aqua/
2. https://m.akurat.co/id-885861-read-saingi-minuman-soda-hingga-nyaris-bangkrut-ini-7-fakta-menarik-pendiri-aqua-tirto-utomo
3. https://www.goodnewsfromindonesia.id/2017/03/14/kisah-sukses-pendiri-perusahaan-air-minum-kemasan-ternama-di-indonesia
4. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tirto_Utomo

Monday, May 18, 2020

Saya Beruntung Bisa sejauh ini


“Exercising is not a punishment of what you eat, But a celebration of what your body can do”.
Olahraga itu bukan hukuman atas apa yang kita makan, tapi sebuah perayaan atas apa yang badan kita bisa lakukan.
Saya bukan pelari..
Berlari hanyalah kegiatan sesekali yang masih saya suka paksa hanya supaya badan ini nggak lupa ritme bakar kalorinya.
Olah raga bukan hanya sebuah kegiatan bakar kalori, tapi suatu hal yang harusnya disyukuri. Bisa berlari, bergerak, olah raga adalah sebuah perayaan, bukan sebuah hukuman.
Saat ini.. berlari jadi punya arti istimewa disaat pandemic, karena hal pertama yang diambil oleh Covid 19 adalah nafas, rusaknya paru paru. Sehingga nafas menjadi sesak, dada terhimpit ketika menarik udara.
Kita berlari dimasa masa ini bukan hanya sebagai cara membuat badan menjadi fit. Tapi kita berlari supaya dalam setiap tarikan nafas terengah engah, kita dapat mensyukuri setiap volume udara yang keluar masuk paru paru kita.
Semoga kita selalu ingat, bahwa kita yang masih bisa bernafas lepas, udara plong keluar masuk dada, adalah orang orang yang beruntung.  Dan bagaimanakah orang orang yang beruntung memperlakukan keberuntunganya dengan hormat ? Dengan menghargainya.. dengan tidak menyia nyiakannya dan dengan  menjaganya.  Baik kamu yang masih bisa terus ada didalam rumah, atau baik kamu yang sudah harus keluar mengurus keluarga atau mencari nafkah.  Jaga baik baik keberuntunganmu.
Sadar diri… Sadar Masker… Sadar kemana tanganmu memegang, dan sadar menjaga jarakmu.
Setiap hari kamu masih bisa bernafas lega, tarik satu nafas dalam dalam dan hembuskan puas puas… lalu bisikkan dikepala :
“Saya Beruntung bisa sampai sejauh ini… saya akan menghargainya,  dan menjaganya  baik baik.
Diambil dari feet instagram : @edwardsuhadi

SAKA MILENIAL



Satuan Karya Pramuka Mitra Inovasi dan Literasi Teknologi Informasi Digital adalah sebagai wadah peningkatan Keterampilan di Bidang Teknologi Informasi , Komunikasi dan Komputer bagi anggota gerakan pramuka yang menyenangi dan menyukai bidang tersebut.

Satuan Karya Pramuka Mitra Inovasi dan Literasi Teknologi Informasi Digital telah resmi dibentuk dan di kukuhkan oleh Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2019 , Beradasarkan SK Kwarda Nomor 122 Tahun 2019 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Satuan Karya Pramuka Mitra Inovasi dan Literasi Teknologi Informasi Digital Kwartir Daerah Jawa Tengah dan SK Nomor 132 Tahun 2019 tentang Susunan Pengurus Majelis Pembimbing dan Pimpinan Satuan Karya Pramuka Mitra Inovasi dan Literasi Teknologi Informasi Digital Kwartir Daerah Jawa Tengah masa bakti 2019 -2023.

Krida Saka Milenial

Literasi Digital Dan Internet

Krida ini adalah satuan kecil Satuan Karya Pramuka Mitra Inovasi dan Literasi Teknologi Informatika yang ditujukan bagi anggota gerakan pramuka yang menyenangi dan meminati kegiatan tentang penyuluhan , berbagi pengetahuan tentang pemanfaatan media digital serta penggunaan teknologi Internet yang lebih baik, mampu mengajak kepada Anggota Gerakan Pramuka lainnya khususnya dan masyarakat Indonesia Khususnya didalam mengontrol penggunaan sosial media internet sehingga mampu digunakan dengan bijak dan bermanfaat

Kreasi Animasi Dan Multimedia

Krida ini adalah satuan kecil Satuan Karya Pramuka Mitra Inovasi dan Literasi Teknologi Informatika yang ditujukan bagi anggota gerakan pramuka yang menyenangi dan meminati kegiatan tentang pembuatan dan pengolahan gambar, video, audio dan animasinya dalam bentuk digital. Krida ini secara umum bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis tentang hal tersebut kepada anggota gerakan yang selanjutnya dikembangkan serta dimanfaatkan bagi Gerakan Pramuka khususnya dan umumnya bagi masyarakat Indonesia.

Inovasi Perangkat Lunak

Krida ini adalah satuan kecil Satuan Karya Pramuka Mitra Inovasi dan Literasi Teknologi Informatika yang ditujukan bagi anggota gerakan pramuka yang menyenangi dan meminati kegiatan rakayasa perangkat lunak, membuat aplikasi berbasis website, desktop maupun mobile . Krida ini secara umum bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis tentang proses pembuatan sebuah aplikasi yang dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh Gerakan Pramuka khususnya dan umumnya bagi Masyarakat Indonesia

Telemetri dan Robotika

Krida ini adalah satuan kecil Satuan Karya Pramuka Mitra Inovasi dan Literasi Teknologi Informatika yang ditujukan bagi anggota gerakan pramuka yang menyenangi daan meminati kegiatan pembuatan perangkat berbasis radio frekeunsi sebagai alat ukur tertentu , Internet Of Think dan teknologi robotika . Krida secara umum bertujuan memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis tentang proses pembuatan perlengkapan alat ukur jarak jauh , pemanfataan teknologi Internet Of Think dan dasar-dasar teknologi robotika yang hasilnya dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh Gerakan Pramuka khususnya dan umumnya bagi masyarakat Indonesia

Tekonologi Jaringan dan Big Data

Krida ini adalah Satuan Karya Pramuka Mitra Inovasi dan Literasi Teknologi Informatika yang ditujukan bagi anggota gerakan pramuka yang menyenani dan meminati kegiatan rekayasa jaringan komputer, analisis data internet dan rekayasa komputer mini. Krida ini seacara umum bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis tentang pembangunan sistem jaringan kromputer, keamanan jaringan komputer, teknologi server, Mining Data, rekayasa komputer mini ( semisal : raspberryPi, orangePi ) yang hasilnya dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh Gerakan Pramuka khususnya dan umunya bagi masyarakat Indonesia


informasi lengkap tentang saka milenial :

Alamat: Jl. Imam Bonjol No.209, Pendrikan Kidul, Kec. Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah 50131
Telepon:

Thursday, May 14, 2020

Pepatah Jawa

Yen madu kaworan wisa, iku limbangen, banjur ombenen madune.
Yen emas kaworan rereged, iku kumbahen, banjur jupuken emase.
Tegese : "Golekana lan tuladhanen kautaman lan piwulang becik, senajan dumunung ing wong sudro." Lire mangkene :
Senajan sing dhawuh iku gelare ustad utawa kyai, yen pancen luput yo ora perlu digatek'ake.
Suwalik'e... senajan sing ngomong iku wong sudro sampali, bebasan loro saudon telu saurupan, yen pancen bener yo kudu digugu.
===========
Jika madu tercampur racun, maka saringlah, kemudian minum madunya.
Jika emas tercampur kotoran, maka cucilah, kemudian ambil emasnya.
Artinya : "Carilah dan contohlah keutamaan dan ajaran kebaikan, walaupun berasal dari orang sudra." Maksudnya begini :
Walaupun ajaran itu keluar dari lisan ustad atau kyai, jika itu salah maka tidak perlu kita ikuti.
Sebaliknya... walaupun nasehat itu datang dari orang miskin papa, yang tinggal di kolong jembatan ibaratnya, jika memang benar maka wajib kita ikuti.


DHARMA ke 7

Ini bukan judul film.
jika paham urutan Dharma ke 7 dalam Dasa Dharma Pramuka yang berbunyi "Hemat Cermat dan Bersahaja", tentunya ini adalah hal yang paling tepat jika diterapkan dalam kehidupan sehari hari dimasa pandemi Covid 19 seperti sekarang ini.

"Dadi Pramuka iku ora kagetan, ojo gumunan".  (Jadi Pramuka itu enggak kagetan, jangan suka heran) jika ingat kalimat ini, saya makin yakin kalau semua aspek kehidupan sudah ada di pramuka. Tinggal sampai dimana kita menerima pramuka dan ajarannya.
Karena kalau dilihat sekarang ini ada sebagian oknum yang memanfaatkan pramuka untuk kepentingan pribadinya sendiri, baik dari segi ekonomi, jenjang karir ataupun popularitas.

Poster ini bukan film yang harus ditunggu kapan penayangannya..
bukan generasi anak Dharma yang ke 7 juga..



ISJ #1107

Indonesia Scout Journalist
Regional Jawa Tengah
Kota Semarang
#1107

Saturday, May 2, 2020

473 Tahun Kota Semarang

Selamat ulang tahun kota Semarangku...
Kota yang selalu ramah warganya, aman dan nyaman untuk ditinggali dengan kesejukan senyum masyarakatnya.
Kota yang indah, laut dan pemandangan gunungnya.
kota budaya yang penuh makna sejarahnya..
dikota ini aku dilahirkan..
dikota ini aku menjalani kehidupan.
dan munngkin dikota ini... aku akan tertanam.
Dirgahayu Kota Semarang.
473 tahun usiamu...
semakin maju dan sejahtera wargamu